Di Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat terdapat kawasan agrowisata Hutan Mangrove. Agrowisata sendiri memiliki pengertian sebagai rangkaian aktivitas perjalanan wisata yang memanfaatkan lokasi atau sektor pertanian mulai dari awal produksi hingga diperoleh produk pertanian dalam berbagai sistem dan skala dengan tujuan memperluas pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan rekreasi di bidang pertanian.
Agrowisata Hutan Mangrove Sukadana, Kabupaten Kayong Utara (KKU) memang memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Hutan Mangrove Sukadana ini menjadi tempat yang wajib dikunjungi ketika berkunjung ke Sukadana. Biasanya wisatawan mengunjungi hutan mangrove ini setelah menikmati pemandangan di pantai Pulau Datok.
Hutan mangrove Sukadana ini memiliki luas 17.780 Ha. Hutan ini menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Komunitas jenis tumbuhan di Hutan Mangrove Sukadana ini sebanyak tujuh jenis yang terdiri dari lima famili.
Adaptasi yang terjadi yakni adaptasi terhadap kadar oksigen rendah yang menyebabkan bentuk perakaran yang khas dari tumbuhan di hutan mangrove dibanding dengan bentuk akar tanaman lainnya. Bentuk akar ini berfungsi untuk menyerap oksigen.
Selain itu, tumbuhan di hutan mangrove sangat toleran terhadap kadar garam yang tinggi serta terhadap keadaan tanah yang tidak stabil karena adanya pasang surut air laut. Bentuk adaptasi tumbuhan di hutan mangrove terhadap kadar garam tinggi yakni dengan memiliki daun yang tebal dengan kandungan air yan tinggi untuk menyeimbangkan kadar garam, memiliki sel khusus pada bagian daun untuk menyimpan garam, serta mengurangi penguapan. Hutan Mangrove Sukadana ini juga terdapat satwa liar seperti biawak, kera, beberapa jenis burung, ikan, dll.
Untuk menikmati keindahan hutan mangrove ini pengunjung harus menyusuri jembatan panjang yang membelah hutan mangrove. Jembatan ini sengaja dibuat pemerintah setempat dengan menggunakan kayu belian dan didesain sedemikian rupa sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan dengan nyaman. Selain menikmati pemandangan agrowisata ini juga seringkali menjadi spot foto bagi para pengunjung hingga menjadi lokasi untuk pemotretan pra-wedding.
Dengan dibangunnya agrowisata ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di sekitar kawasan Hutan Mangrove Sukadana yakni peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Pengembangan agrowisata tentunya akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar serta melestarikan kearifan dan teknologi lokal. Masyarakat di sekitar Hutan Mangrove Sukadana juga dapat mengambil hasil alam baik dari tumbuhan dan hewan yang ada di kawasan hutan mangrove untuk dijadikan sebagai bahan makanan.
Profit dalam hal ini yakni pendapatan bagi masyarakat sekitar kawasan Hutan Mangrove Sukadana. Pengembangan hutan mangrove yang dijadikan sebagai agrowisata tentunya akan menarik dan meningkatkan jumlah pengunjung atau wisatawan. Peningkatan jumlah wisatawan ini akan membawa dampak besar bagi peningkatan pendapatan masyarakat di kawasan tersebut.
Sebagaimana yang terjadi di Agrowisata Hutan Mangrove Sukadana, masyarakat menyediakan jasa foto bagi pengunjung, menjual berbagai macam cinderamata /souvenir, menyediakan fasilitas umum seperti toilet, menjual berbagai makanan dan minuman bagi pengunjung, serta dari penjualan tiket untuk masuk ke dalam agrowisata ini.
0 Komentar